Keharusan setiap insan untuk meng-alhamdulillah-kan hidupnya

News Update :

Rabu, 13 Oktober 2021

Nyadar Literasi Keuangan bersama Kelas Finansialku.

Halo Hai Hai. Di sini saya akan sedikit bercerita mengenai ke-urgent-an dari sebuah kesadaran finansial terutama bagi generasi milenial yang sering secara tidak sadar check-out barang-barang tanpa merenungi keuangannya. Dasarnya, sifat dari manusia sangatlah kompleks yang mana salah satunya ada suatu penyakit berupa kelalaian manusia dalam wujud ‘konsumtif’ -artinya gemar mengonsumsi produk dengan anggaran cenderung terbatas namun sangat progresif seiring waktu tanpa adanya pengaturan keluar-masuk uang secara bijaksana. Alhasil, masalah-masalah banyak berdatangan yang ujungnya membuat hati tidak bahagia. Wah, dari pembukaanku di atas cukup kuat yah agar kalian lebih aware dengan keuangan karena dunia keuangan sangatlah luas. Di sini, saya akan mengajak kalian untuk merenungi tujuh hal yang perlu banget kalian tau tentang keuangan di masa mud aini. Ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dana Cadangan Hal mengenai dana cadangan ini sengaja saya letakkan untuk nomor satu karena banyak teman-temanku yang belum mengetahui pentingnya dana ini. Ibarat nyawa cadangan, dana darurat ini bisa menyelamatkan kita saat terjadi hal-hal tidak terduga dalam hidup. Begini perhitungannya. Misalkan, pengeluaran sebulan kamu sebanyak dua juta. Kemudian ada tiga kondisi sebagai berikut - Single, maka kamu harus punya enam kali pengeluaran bulanan atau dua belas juta sebagai dana darurat. - Menikah belum punya anak, maka kamu harus punya sembilan kali pengeluaran bulanan yaitu delapan belas juta sebagai dana darurat. - Menikah sudah punya anak, maka kamu harus punya dua belas kali pengeluaran bulanan yaitu dua puluh empat juta sebagai dana darurat. Dana darurat ini haruslah disimpan di tempat yang membutuhkan usaha lebih ketika ingin kita ambil seperti dalam bentuk emas, deposito, rekening bank yang terpisah. Seperti yang saya tulis tadi, ibarat nyawa candangan, dana darurat ini akan menyelamatkan kalian dalam enam bulan saat tidak terkena PHK misalnya. 2. Menekan Sumber Pemasukan Wah ini sih, seharusnya dari umur 20 tahunan, kita harus selalu sadar bahwa umur milenial adalah yang paling ideal untuk bekerja habis-habisan. Banyak-banyaklah menjalin pembicaraan kepada orang yang berumur 40 tahunan, apa yang disesalkan semasa hidupnya. Tentu, sumber pemasukan yang tidak maksimal di masa mudanya. Kita harus selalu sadar, bahwa orang tua tidak selamanya bisa menjadi sumber primer keuangan kita. Banyak ruang-ruang kosong dalam keuangan kita yang perlu diisi dengan sumber pemasukan yang bijak. 3. Menekan Pengeluaran. Kembali lagi ke sifat dasar manusia yang cenderung konsumtif,, hal ini perlu disikapi dengan penuh kesadaran da kesabaran. Saya ada sedikit mengutip dari seseorang di media sosial, ‘saat kita ingin membeli sesuatu, coba tunggu 14 hari ke depan. Siapa tahu, kita hanya dalam keadaan ingin sesaat’. 4. Menentukan Rencana Pengeluaran Rencana pengeluaran perlu untuk dicatat karena kita tidak bisa percaya pada otak kita. Hehehe. Iya, karena dengan catatan, kita tidak akan tergoyahkan dengan keadaan. Kita harus mendahulukan tagihan-tagihan yang sifatnya wajib seperti uang listrik, air, transportasi, makan, pulsa dibandingkan dengan barang-barang sepele atau bahkan hangout dengan teman-teman yang akan membunuh rencana keuangan kita. 5. Membuat Rencana Keuangan Ingatkan, saat di sekolah dasar kita diajarkan suatu perubahasa ‘besar pasak daripada tiang’. Artinya, pengeluaran kita lebih besar daripada pemasukan. Agar hal itu tidak terjadi, perlu kita catat-catat-catat terus setiap hari, sebagai PR seumur hidup. Ini bisa membantu kita, untuk menjaga diri kita dari masalah-masalah keuangan yang tadi, membuat kita tidak tenang dan bahagia. 6. Menabung Seseorang mengatakan bahwa saat kita mendapat pemasukan, kita harus menyisihkan 20-25 persen dari pemasukan tersebut sebagai tabungan. Sisanya kita bebas untuk memperlakukannya tentu, sesuai dengan perencanaan. Hal itu akan membantu kita, untuk selalu menabung-menabung-dan menabung sebagai kegiatan seumur hidup. 7. Investasi Investasi ini tidak akan terlepas dari bab pembahasan keuangan manusia. Idealnya, belajar dan mempraktekan soal investasi adalah suatu kewajiban mengingat dunia saat ini terlalu moderen untuk bunuh diri karena tidak mengerti soal investasi. Kita perlu praktek dengan investasi ringan agar risikonya cenderung kecil. Sumber acuan : Perkuliahan di dalam kelas bersama Finansialku tahun 2021. #KelasFinansialku #FinancialLiteracy
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011-2014 Vertigo Kehidupan
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top